Categories
Blog

Yuliana Dewi: Tingkatkan Impact Bisnis dengan Data

Ketika Yuliana Dewi dipercaya memimpin divisi HR di FAVE Indonesia, perusahaan itu baru saja menyelesaikan akuisisi terhadap Groupon Indonesia. Berbagai pembenahan perlu dilakukan dari sisi culture, strategy, dan work ethic. Salah satu pendekatan yang diambil oleh Yuliana Dewi adalah selalu mendasarkan keputusannya pada data. Itulah tips yang diberikannya agar HR dapat memberikan nilai tambah secara bisnis sehingga menjadi partner strategis CEO.

Yuliana Dewi yang akrab dipanggil Uwi punya data untuk segala yang berkaitan dengan people. Karena itu begitu bisnis membutuhkan keputusan terkait dengan human resource, penyandang gelar Master of Management, Human Resources Management and Services dari Universitas Indonesia ini dapat menjawab dengan tepat menggunakan data di tangan.

Dari sisi rekrutmen, berdasarkan data yang ada, Uwi tahu pasti sumber mana yang memberi kandidat yang paling cocok dengan kebutuhan perusahaan. Apakah itu dari job board, corporate website, Linkedin, dari internal atau referral? Dari data pula ia dapat memperkirakan lead time yang ia perlukan untuk mengisi sebuah posisi, Dari sana ia juga mendapatkan angka Cost per Hire, hingga dapat bekerja untuk terus menurunkan angka tersebut.

Dari sisi Retention, Uwi memiliki data posisi-posisi yang paling tinggi attrition rate-nya. Salah satu yang tertinggi misalnya adalah Sales Representative. Kepada DigiHR, Uwi yang juga Sarjana Komunikasi Universitas Indonesia ini membeberkan 10 alasan teratas karyawan resign:

  1. Limited Career/Promotion Opportunities
  2. Supervisor lacked respect/support
  3. Compensation
  4. Job duties boring/no challenge
  5. Supervisor lacked leadership skills
  6. Work hours
  7. Unavoidable reasons
  8. Supervisor poor employee relations
  9. Supervisor displayed favoritism
  10. Not recognized for my contribution

Tidak hanya itu, HR juga harus memastikan setiap sen yang dikeluarkan perusahaan untuk biaya karyawan dapat dipertanggungjawabkan. Uwi punya data berapa biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk setiap 1 item yang diproduksi atau untuk memberikan layanan kepada setiap satu pelanggan.

Data ini sangat membantu Uwi dan team HR-nya yang berjumlah 3 orang, mendesign dan menjalankan program-program HR untuk memastikan pencapaian bisnis naik terus month on month. Di FAVE salah satu pengukurannya adalah GMV (Gross Merchandise Volume), team HR ikut memastikan GMV naik terus setiap bulan, misalnya dengan memastikan leader melakukan coaching, one on one, dan membantu pencapaian target masing-masing karyawan FAVE yang kini berjumlah 86 orang.

Uwi bergabung dengan FAVE pada bulan September 2016, tak lama setelah akuisisi FAVE terhadap Groupon. Ia mengakui, pada enam bulan pertama yang menjadi fokusnya adalah operation dulu. Ia memastikan semuanya berjalan dengan lancar, baru kemudian mulai beralih ke tugas-tugas yang lebih strategic.

One word to describe HR?

Aience (art and science)

One word to describe startup?

Dynamic

Tips untuk praktisi HR agar menjadi partner strategic bisnis?

Selalu memberikan added value secara bisnis. Key-nya itu tadi, gunakan data untuk tingkatkan impact bisnis.